INFOBUMN.COM – Pemerintah akan menggabungkan PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II tujuannya agar pengaturan jaringan udara bisa berjalan optimal.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan penggabungan nantinya belum tentu akan dilakukan melalui aksi merger.
“Kita melihat AP I dan AP II beroperasi selama ini timur-barat. Kalau kita lihat konsepnya hub and spoke semua. Kita ingin melakukan integrasi, belum tentu merger,” kata Kartika Wirjoatmodjo
“Sehingga pengaturan hub and spoke udara benar-benar berjalan dengan optimal,” kata Tiko, sapaan akrabnya di Magelang, Jawa Tengah, Senin, 5 Juli 2023.
Baca Juga:
Merger PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II Menjadi PT Angkasa Pura Indonesia, Selesai Juli 2024
Model hub dan spoke sendiri menghubungkan maskapai penerbangan dari dua titik dan menggabungkan penumpang ke jari-jari yang berbeda dari hub mereka.
Baca artikel menarik lainnya, di sini: Hasil Survei Indikator Politik: Prabowo Subianto Berhasil Unggul dalam Semua Simulasi Pilpres 2024
Model jaringan transportasi hub and spoke merupakan solusi hemat biaya untuk jaringan besar sekaligus mudah dikelola dan memberikan skalabilitas yang lebih baik.
Kartika Wirjoatmodjo .enjelaskan saat ini ada dua superhub yaitu Jakarta dan Bali juga beberapa hub lainnya.
Seperti Surabaya, Makassar, dan Medan, yang selama ini rutenya tidak diatur secara komprehensif secara nasional.
Kartika Wirjoatmodjo berharap dengan ada integrasi, baik dalam bentuk holding atau merger, maka integrasi hub and spoke akan efektif.
Baca Juga:
Fokus di Perhotelan dan Perkantoran, 2 Investor Tiongkok dan Jepang dalam Proses Investasi di IKN
PAN Tanggapi Keputusan PP Muhammadiyah yang Terima Pengelolaan Tambang dari Pemerintah
“Dengan nantinya ada integrasi, dalam bentuk holding atau merger, nantinya integrasi hub and spoke ini akan benar-benar efektif.”
“Sehingga nantinya integrasi antara trafik inbound atau luar negeri dengan trafik domestik bisa kita kerjasamakan.”
“Kalau dulu terputus antara barat dan timur seolah-olah dua pengelolaan yang berbeda,” imbuh Kartika Wirjoatmodjo.***