INFOBUMN.COM – Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus pertanyakan optimisme Holding BUMN Ultra Mikro dalam memenuhi target jumlah nasabah di tahun 2024.
Hal tersebut disampaikannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VI dengan PT BRI, PT Pegadaian, dan PT PNM yang digelar Senin 31 Februari 2023 di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta.
Sebelumnya, Direktur Utama BRI melaporkan bahwa melalui Holding BUMN Ultra Mikro, pihaknya telah mampu menjaring 34 juta nasabah di tahun 2022.
“Di samping keberhasilan mengintegrasikan hampir lebih dari 34 juta nasabah itu, kan targetnya sebenarnya 50 juta ya kalo saya tidak salah.”
Baca Juga:
Layanan Wealth Management BRI Diakui Internasional, Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
Gelar RUPST 2025, BRI Bagikan Dividen Rp51,73 Triliun dan Bersiap Lakukan Buyback Rp3 Triiliun
“Nah, pertanyaannya kemudian adalah apakah akan tercapai di tahun 2024? Kalau tercapai, bagus. Kita berterima kasih.”
“Akan tetapi, kalau kira-kira proyeksinya ada potensi itu tidak akan tercapai, apa yang kita harus lakukan untuk menyiasati hal tersebut?” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Politisi PDI-Perjuangan itu juga menyoroti tentang literasi keuangan digital di antara pelaku sektor ultra mikro.
Menurutnya literasi keuangan digital merupakan tahapan yang lebih jauh dari sekadar literasi terkait perbankan.
Baca Juga:
BRI Dukung Digitalisasi Luncurkan QRIS TAP, Berikan Kecepatan dan Kemudahan dalam Genggaman
Dorong Inklusi Jaminan Sosial bagi Pekerja Informal, BRI dan BPJS Ketenagakerjaan Bersinergi
Langkah Awal 7 BUMN Dulu Termasuk Bank Mandiri, BRI, BNI, Semua BUMN akan Dikelola Danantara
Sehingga diharapkan Holding Ultra Mikro telah memiliki strategi untuk mengantisipasi hal tersebut
“Jangankan literasi perbankan, sekarang sudah jauh dari itu, (yaitu) literasi keuangan digital.”
“Kita belum selesai dengan literasi perbankan, sudah masuk literasi keuangan digital. Maka, apa yang bisa kita lakukan? Saya kira kita akan perlu siasati hal-hal seperti ini,” ucap Deddy.
Terkait dengan kinerja Holding BUMN Ultra Mikro, anggota dewan Dapil Kalimantan Utara meyakini bahwa penggabungan tiga entitas ini merupakan salah satu bagian penting dari amanah undang-undang, yaitu, memajukan kesejahteraan umum.
Baca Juga:
Ini Strategi BRI Jaga Pertumbuhan Bisnis Di Tengah Dinamika Ekonomi Global, Fleksibel dan Terukur
BRI Masuk Jajaran Perusahaan Elite di Kawasan Asia – Pasifik 2025 versi Majalah TIME
Lebih jauh, ia juga mengingatkan besarnya peranan UMKM PDB dan penyerapan tenaga kerja.
“Holding Ultra Mikro ini sebenarnya salah satu bagian penting dari amanah UU, memajukan kesejahteraan umum.”
“Itukan tujuan bernegara kita, amanah konstitusi. Nah, dalam hal itulah kita dulu mendukung yang namanya Holding (Holding Ultra Mikro) ini dan kita pahami bahwa UMKM kita ini menyumbang lebih dari 62% terhadap produk domestik bruto dan menyerap 97,22% tenaga kerja.”
“Jadi memang butuh, Pak, kita memperhatikan secara serius ultra mikro kita, mikro kita,” ujar Deddy dalam rapat.
Menanggapi pertanyaan Deddy, Dirut BRI menjelaskan bahwa target yang ditetapkan pada saat pembentukan holding adalah 45 juta nasabah.
Saat ini, tiga entitas tersebut telah berhasil mengintegrasikan 33,8 juta nasabah di tahun 2022.
“Kalau ditanya, kalau begitu optimis tidak kalau holding itu bisa melayani jumlah masyarakat sesuai dengan target waktu kita membentuk holding itu.”
“Saya kita kita semua optimis. Optimis 45 juta. Ya kalau misalnya bisa lebih karena ada beberapa yang bisa kita penuhi lebih cepat,” ujar Sunarso seraya meminta persertujuan Dirut PNM dan Dirut Pegadaian yang berada di sampingnya.***