INFOBUMN.COM – Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina berharap Holding BUMN Ultra Mikro lebih agresif dalam menjalankan program-program yang berkaitan dengan upaya mendukung tumbuh kembang usaha ultra mikro.
Hal tersebut disampaikannya mengingat perlunya stimulus bagi usaha ultra mikro agar bisa ‘naik kelas’.
“Kami mengharap BRI, Pegadaian, PNM semakin agresif lagi dalam menjalankan program-program untuk menumbuh dan mengembangkan usaha sektor ultra mikro, mengingat sektor ultra mikro dengan skala usaha lebih kecil dibandingkan dengan skala sektor mikro.”
“Mereka perlu diberikan stimulus untuk dapat naik kelas,” ujar Nevi dalam Rapat Dengar Pendapat yang diselenggarakan di Gedung Nusantara I, Senayan Jakarta pada Senin 30 Januari 2023
Baca Juga:
BRI Borong 22 Penghargaan di Ajang The Best Contact Center Indonesia, Terbaik dari Seluruh Bank BUMN
Komitmen untuk Wujudkan Indonesia Bebas Sampah, Program BRI Peduli “Yok Kita Gas”
Faisol Riza Tanggapi Akun Media Sosial Terkait Kabar akan Jadi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa
Pada tahun 2021, pemerintah resmi membentuk Holding BUMN Ultra Mikro yang beranggotakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Atau BRI, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM dengan BRI sebagai induk holding.
Sebelumnya, kepada Direktur Utama BRI, Direktur Utama Pegadaian dan Direktur Utama PMN, politisi PKS ini sempat menanyakan sinergi holding dengan Kementerian Koperasi dan UMKM.
Menurut Nevi, sinergi ini menjadi penting karena pangsa pasar Holding Ultra Mikro adalah termasuk UMKM dan Kemenkop UMKM merupakan lembaga yang secara khusus didirikan untuk menangani UMKM di Indonesia
Baca Juga:
Setoran Dividen Badan Usaha Milik Negara Meningkat Drastis, BRI Jadi Kontributor Deviden Teratas
Rencana Pembentukan Pansus Dugaan Mark Up Impor 2,2 Juta Ton Beras dari Vietnam Dapat Dukungan
“Bagaimana Sinergi Holding Ultra mikro dengan Kementerian Koperasi UMKM? Seperti apa pencapaiannya? Ini penting karena ini kementerian yang sudah dibentuk oleh Presiden untuk mengurus UMKM sebagai tupoksinya,” katanya.
Anggota Badan Anggaran DPR RI ini juga menyoroti jumlah pendamping dalam program Mekar yang digagas oleh PMN.
Disampaikannya, pendamping atau account officer memiliki peran yang tinggi dalam mengedukasi nasabah sehingga mereka dapat melakukan pembayaran secara teratur bahkan meningkatkan nilai pinjaman.
Ia pun mendorong agar PMN memastikan jumlah pendamping ini sebanding dengan kebutuhan para nasabah.
Baca Juga:
Peroleh PNM Non Tunai Senilai Rp1,93 Triliun Berupa Lahan, Dirut PT Hutama Karya Jelaskan Manfaatnya
Jajaran Direksi BRI Kembali Lakukan Aksi Borong Saham hingga Miliaran Rupiah, Ini Tujuannya
“Mengenai Mekar, apakah jumlah pendamping sudah proporsional dengan jumlah nasabah Mekar yang terus meningkat? Kalau saya dengar di lapangan sebetulnya pencapaian luar biasa yang tadinya hanya pinjam Rp1 juta lama-lama jadi pinjam Rp5 juta karena ada pendamping.”
“Account officer itu yang mengedukasi mereka para pelaku UMKM sehingga mereka bisa membayar dengan tertib.”
“Nah ini dikembangkan lebih ke depan karena ini program yang lebih membumi,” ungkap Nevi
Dalam kesempatan yang sama, Nevi terus mengingatkan kepada holding ultra mikro untuk menjangkau pelaku usaha ultra mikro yang belum tersentuh lembaga keuangan formal.
Ia memberikan apresiasi kepada program Pegadaian Sahabat Desa yang menggandeng badan usaha desa dan berkeliling berpindah dari satu desa ke desa lainnya.
Upaya mendekatkan diri kepada calon nasabah nantinya diharapkan dapat mencegah masyarakat untuk tergiur godaan kemudahan dari rentenir.
“Dengan demikian masyarakat desa yang jauh dari outlet pegadaian atau brilink atau account officer PNM dapat dilayani dengan baik.”
” Ini penting pak. Mereka itu pinjam 4 bayar 6 berarti sebetulnya mereka bisa untuk pinjam uang dan bayar dengan bunga yang tinggi.”
“Ini kalau larinya ke rentenir kan sayang pak. Artinya kita harus basmi rentenir di muka bumi ini,” tutupnya.***