JAKARTA – Stasiun pengisian kendaraan listrik umum fast charging hadir di setiap rest area guna memenuhi kebutuhan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Harapannya, kehadiran stasiun pengisian kendaraan listrik umum dapat memfasilitasi pemudik yang menggunakan kendaraan listrik pada Lebaran 2025.
Jumlah pengguna kendaraan listrik pada Lebaran 2025 diproyeksikan meningkat hingga 500 persen atau sebanyak 21.570 kendaraan, dibanding tahun lalu yang mencapai 4.314 kendaraan.
Peningkatan jumlah pengguna kendaraan listrik berimplikasi pula pada proyeksi transaksi SPKLU (stasiun pengisian kendaraan listrik umum) pada Lebaran 2025.
Baca Juga:
Suarakan Dukungan ke Palestina, Presiden Prbowo Subianto Pidato Penuh Semangat di Parlemen Turki
Media Ekonomi dan Bisnis Siap Mempublikasikan Aksi Korporasi dan Kegiatann Seremoni Anda!
PLN memproyeksikan akan terjadi peningkatan transaksi SPKLU sebesar 500 persen pula.
Dari 14.002 transaksi SPKLU yang terealisasi pada Lebaran 2024, diproyeksikan naik menjadi 70.000 transaksi pada Lebaran 2025.
Khusus untuk SPKLU dengan tingkat okupansi yang tinggi, PLN akan meningkatkan jumlah SPKLU-nya sebesar 7,5–8 kali lipat.
Pada Lebaran 2024, tercatat 108 SPKLU dengan tingkat keterisian atau okupansi tinggi.
Baca Juga:
Semoga Allah mengisi hari-hari dengan kebahagiaan, dengan keimanan, dengan ketenangan
Soal Fundamental Ekonomi Indonesia dan Pergerakan Fluktuasi Rupiah, Airlangga Hartarto Angkat Bicara
Pada Lebaran 2025, PLN meningkatkan jumlah stasiun pengisian cepat di wilayah dengan tingkat okupansi tinggi menjadi 800 unit SPKLU.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo memastikan hal itu dalam peluncuran Posko Nasional Sektor ESDM Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H di Kantor BPH Migas di Jakarta, Senin. (17/3/2025).
“Di okupansi yang tinggi ini, SPKLU-nya kami tambah secara drastis, karena memang itu adalah jalur mudik.”
“Di okupansi yang rendah pun masih kami tambah, mendekati 2 kali lipat,” kata Darmawan.
Baca Juga:
Soal Penyertaan Modal Negara kepada BUMN Agrinas, Menkeu Sri Mulyani Sebut Sudah Masuk APBN 2025
Berdasarkan perhitungannya, pengguna mobil listrik bakal melakukan pengisian daya di sekitaran Cirebon, Tegal, dan Batang jika mereka melakukan perjalanan dari Jakarta menuju ke arah timur Pulau Jawa.
Lalu, pemudik akan melakukan pengisian daya kedua di Semarang, Jawa Tengah.
Kemudian, berlanjut ke Madiun, hingga Surabaya, Jawa Timur. Perhitungan itu didasarkan pada rata-rata jarak tempuh mobil listrik yang berada di rentang 350 km.
Namun demikian, pengguna mobil listrik yang melakukan perjalanan luar kota pada umumnya melakukan pengisian daya di jarak 200 km–250 km.
“Di setiap rest area sudah ada SPKLU yang fast charging (teknologi pengisian cepat baterai) dan jarak satu dengan yang lain hanya sekitar 22 km,” ucap Darmawan.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Businesstoday.id dan Tambangpost.com
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Hello.id dan Topiktop.com
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hellobekasi.com dan Surabaya.on24jam.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).
Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).
Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.